Tri Suci Waisak: Momentum Kebersamaan dan Kedamaian di Lingga
Table of Contents
Acara ini dihadiri berbagai lapisan masyarakat, seperti pejabat pemerintah, tokoh agama, tokoh masyarakat, pengusaha, dan masyarakat setempat.
Terpantau awak media Vinsnews, tampak hadir Bapak Sui Hiok, anggota DPRD Kabupaten Lingga dan Sekretaris Komisi 3, yang juga merupakan tokoh besar di Vihara Buddha Maitreya. Selain itu, hadir pula Ibu Penyelenggara Buddha Kantor Departemen Agama Kemenag Lingga, Lurah Pancur, dan Camat Lingga Utara.
Kegiatan Malam Kesenian Tri Suci Waisak dimeriahkan dengan berbagai persembahan, seperti tarian, drama, dan nyanyian. Acara ini menjadi ajang untuk mempererat kebersamaan dan kedamaian di antara masyarakat Pancur yang beragam agama.
Suasana Malam Puncak Hari Raya Tri Sakti Waisak/f: Kaharuddin
Dalam Sambutan, Sui Hiok menekankan pentingnya menjaga kebersamaan dan kedamaian di dalam beragama. Ia menyatakan bahwa, saling menghargai adalah hal yang paling penting untuk dikedepankan. "Kita harus saling menjaga kebersamaan dan kedamaian di dalam beragama, dan saling menghargai itu hal yang paling kita ke depankan," ujarnya.
Kegiatan ini juga dihadiri oleh tokoh agama lain, seperti Pendeta dari gereja dan tokoh agama Islam, yang menunjukkan kebersamaan dan kedamaian yang erat di antara masyarakat Pancur.
Sui Hiok berharap, "Semoga Pancur dapat menjadi contoh untuk semua dalam menjaga kebersamaan dan kedamaian ditengah keberagaman agama yang ada," pungkasnya.
"Tri Suci Waisak adalah tiga hal penting yang harus diingat, yaitu lahirnya Sang Buddha, pencapaian kesempurnaan, dan pencapaian parinibbana. Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang nilai-nilai kebersamaan dan kedamaian di masyarakat. Dengan demikian, diharapkan masyarakat Pancur dapat terus menjaga kebersamaan dan kedamaian dalam kehidupan sehari-hari, imbau Sui Hiok.
(Khairuddin)
Posting Komentar